5 Makanan Khas Gunung Kidul Tradisional Populer Wajib Coba

Suka dengan makanan tradisional? Jika sedang berlibur ke pantai Baron, Kukup atau sekitarnya kamu harus coba makanan khas Gunung Kidul ini.

1723
makanan khas gunung kidul
Foto: Shutterstock

Gunung Kidul kini menjadi tujuan wisata banyak sekali turis domestik. Ada wisata air terjun hingga pantai yang perlu disambangi. Jangan lupa, sabil wisata cicipi juga makanan khas Gunung Kidul yang banyak macamnya. 

Berwisata ke daerah ini perlu waktu seharian karena butuh waktu 3 jaman dari kota Jogja untuk menuju pantai. Sambil jalan, kamu bisa mampir menikmati kuliner dari jajanan hingga makanan berat. 

Aneka Macam Makanan Khas Gunung Kidul 

belalang goreng
Foto: Shutterstock

Banyak yang masih belum tahu bahwa Gunung Kidul memiliki aneka ragam kuliner tradisional. Karena kebanyakan wisatawan yang pergi ke pantai pulang di malam hari. Kota Wonosari yang jadi pusatnya kuliner biasanya hanya ramai sampai jam 9 malam. 

Jadi kalau kamu ingin mencicipi makanan khas Gunung Kidul sebaiknya lakukan saat berangkat. Pastikan juga kamu pergi melati rute jalan Jogja Wonosari. Di sana kamu akan menemukan berbagai macam kuliner Gunungkidul yang tradisional. 

1. Belalang Goreng

Tertarik coba kuliner yang sedikit ekstrim? Belalang biasanya menjadi hama tanaman. Kini serangga dengan kaki panjang jadi camilan warga Gunungkidul yang juga jadi sumber pendapatan. 

Belalang goreng memiliki rasa yang gurih dan banyak ditemukan di Hutan Tleseh yaitu jalan menuju pantai. Biasanya dijual dalam kemasan toples dengan harga 25 ribu rupiah saja. Bagaimana, tertarik mencoba? 

2. Gatot Tiwul

Makanan khas Jogja yang satu ini berasal dari Gunungkidul. Gatot adalah jajanan pasar yang terbuat dari bahan gaplek. Warnanya hitam dan teksturnya lembut. Rasanya manis karena dikukus bersama dengan gula merah hingga empuk. 

 Sedangkan Tiwul terbuat dari tepung singkong yang sangat halus. Ketika diolah menjadi Tiwul, gaplek berubah menjadi seperti butiran pasir. Dihidangkan bersama dengan kelapa parut dan gula. 

Tiwul sendiri jadi makanan pokok masyarakat Gunungkidul pengganti nasi. Masyarakat setempat bahkan ada juga yang mengkonsumsinya dengan tempe goreng, atau ikan asin. Sedangkan Tiwul yang biasa jadi oleh-oleh rasanya manis. 

2. Bakmi Jawa Mbah Noto

Kalau kuliner Wonosari Gunungkidul yang satu ini tersedia justru saat malam hari dan tak pernah sepi. Lokasinya berada di jalan Jogja Wonosari jadi sudah hampir dekat dengan kota Jogja. Lokasinya yang berada di pinggir jalan sangat mudah untuk ditemui. 

Sudah berdiri sejak tahun 1987 yang hingga kini masih menggunakan cara memasak dengan kayu bakar. Kelezatannya terletak pada cara memasaknya yaitu dengan rebusan ayam kampung. Kaldunya dijadikan kuah bakmi yang kental dan sangat gurih. 

4. Jangan Lombok Ijo

Masakan sederhana yang tersedia di warung-warung sepanjang jalan menuju ke pantai khususnya di kota Wonosari. Masakan ini berisi tempe dan irisan lombok ijo, dimasak berkuah santan. 

Rasanya sedikit berbeda dengan sayur lombok ijo di Wonogiri. Jika kamu suka dengan masakan rumahan, hidangan tradisional ini wajib dicoba. 

5. Sego Abang

Hidangan ini biasanya dijual juga di restoran di Wonosari Gunungkidul bersama dengan sayur lombok ijo. Nasi merah adalah makanan yang diproduksi warga petani Gunungkidul. Beras merah banyak tumbuh subur di tanah berbatu seperti Gunungkidul. 

Tak hanya rasanya yang enak tidak terlalu manis seperti nasi putih, sego abang juga lebih kaya serat bagus untuk diet. Di tempat makan sepanjang jalan Wonosari biasanya menjual nasi merah yang bisa dipadukan aneka lauk dan sayur seperti sayur daung singkong. 

Kalau kamu ingin mencoba makanan khas Gunung Kidul yang terkenal bisa mampir ke warung Sego Abang Mbah Jirak. 

Sehabis bermain ke tempat wisata Gunung Kidul kamu bisa mencicipi kelima makanan ini. Beda lagi jika kamu pergi berwisata ke Goa Kiskendo atau Grojogan Sewu. Kamu harus mencoba aneka makanan khas Kulon Progo yang banyak juga kuliner tradisionalnya.