Makan Testis untuk Vitalitas: Dipercaya, Ilmiah, hingga Diragukan

Pernah mendengar mitos makan testis bikin vitalitas meningkat? Ternyata bukan hanya mitos, bahkan telah ada penilitan secara ilmiahnya.

1747
Anatomi testis

Mempunyai vitalitas dan keperkasaan yang tinggi seakan hampir menjadi idaman banyak pria. Namun, siapa yang menyangka bahwa memakan testis binatang pernah dianggap secara ilmiah dapat meningkatkan karakteristik ke-pria-an kita? 

Beberapa orang boleh meragukan kebenaran klaim tersebut, tetapi pernah ada zaman dalam sejarah saat ilmuwan-ilmuwan kita benar-benar percaya akan efek dari memakan testis binatang terhadap impotensi, stamina, dan otot tubuh. 

Ide Awal Testis dapat Meningkatkan Vitalitas

Ide tersebut pertama kali berasal dari suatu tradisi di zaman Yunani kuno yang disebut dengan “terapi organ” (organ therapy). Terapi ini memiliki prinsip bahwa untuk meningkatkan salah satu fungsi bagian pada tubuh manusia, kita harus memakan bagian dengan fungsi yang sama dari binatang. Jadi, jika ingin pintar, makanlah otak binatang, atau jika ingin penglihatan tajam, makanlah mata binatang, dst.

Ilmuwan-ilmuwan pada zaman Yunani kuno entah bagaimana menemukan fakta bahwa untuk meningkatkan vitalitas dan keperkasaan pria kita harus memakan testis (dan bukan penis?). Menurut penghitungan mereka, testis lah yang bertanggung jawab mempengaruhi karakteristik pria tersebut. Mungkin karena mereka sadar bahwa pada testis lah sperma dan testosteron diproduksi.

testis makanan tradisional Turki
Kebab testis tradisional Turki / Foto : Shutterstock

Sontak setelah pengetahuan itu menyebar, testis kambing menjadi populer di masyarakat untuk dikonsumsi karena dianggap dapat mengurangi impotensi dan menambah massa otot. Atlet dan tentara adalah kelompok yang paling sering membutuhkan khasiat tersebut sebagai persiapan untuk bertanding di medan laganya masing-masing.

Tradisi ini berkembang dan bertahan hingga ratusan tahun. Testis binatang dianggap menjadi obat mujarab untuk meningkatkan vitalitas dan keperkasaan. Banyak ahli zaman ini sebagai awal kemunculan varian makanan dengan bahan testis binatang. Namun, karena revolusi keilmuan baru benar-benar dimulai sekitar abad ke-17, klaim tersebut masih belum jelas juntrungannya.  

Penjelasan Ilmiah Khasiat Testis

Pada pertengahan abad ke-19 terdapat dua eksperimen yang menyakinkan masyarakat ilmiah tentang efek dari testis. Pertama adalah eksperimen dari fisiologis asal Prancis yang bernama Brown-Sequard (1817-1894). Ilmuwan ini menguraikan testis-testis dari berbagai macam binatang untuk kemudian, secara ekstrim, disuntikkan ke tubuhnya sendiri. Hasilnya, dia mengklaim bahwa dia menjadi lebih awet muda. 

Penelitian kedua adalah eksperimen dari fisiologis dan zoologis Jerman, Arnold Adolph Berthold (1803-1861). Meskipun tidak seekstrim sebelumnya, ilmuwan ini berhasil menunjukkan efek dari testis terhadap vitalitas ayam dengan mentransplasi testis ayam jago normal ke ayam jago yang sudah dikastrasi. Hasilnya, ayam jago yang sudah dikastrasi kembali muda, kuat, dan agresif ditandai dengan kembali tumbuhnya jambul ayam jago.

Dua penelitian tersebut semakin meningkatkan keyakinan komunitas ilmiah terhadap efek testis untuk vitalitas dan keperkasaan. Ilmuwan berikutnya bahkan menemukan bahwa ayam jago menghasilkan efek yang mirip dengan miliki Berthold saat diberi makan sari testis banteng, dan sari urin manusia. 

Puncaknya dapat dikatakan adalah saat operasi transplantasi testis manusia dengan monyet, yang hasilnya diklaim positif, membuat pasien menjadi lebih muda dan penuh vitalitas oleh Serge Voronoff (1866-1951). Operasi itu menjadi terkenal dan membuat Voronoff menjadi kaya. 

Khasiat Testis yang Mulai Diragukan

Sayangnya, akhir-akhir ini, perdebatan tentang kemujaraban testis untuk meningkatkan vitalitas dan keperkasaan, yang terutama diproduksi oleh testosteron, mulai berkurang; begitu juga dengan transplantasi. Status keilmiahannya tidak lagi seperti pada abad ke-19 karena testosteron yang tersimpan dalam testis tidak efektif untuk meningkatkan vitalitas. 

hidangan tuna anggur
Tuna dan anggur menggantikan fungsi testis. / Foto : Shutterstock

Para ilmuwan kesehatan lebih merekomendasikan anggur, tuna, atau madu dalam kasus ini, meskipun praktik peningkatan vitalitas dengan testis masih bertahan sebagai metode alternatif-tradisional di beberapa negara seperti Tiongkok dan Prancis. 

Namun, tidak berarti bahwa memakan testis binatang seperti, huevos de toro (olahan Prancis), koc yumurtasi (olahan Turki), atau rocky mountain oyster (olahan Amerika Serikat), tidak sehat. Memakan testis tetap menguntungkan secara kesehatan jika dikonsumsi secara tepat. Hanya saja, mungkin rasanya agak aneh dan terlalu kenyal bagi beberapa orang.