Ayam Taliwang, Simbol Diplomasi dan Misi Perdamaian

Ayam Taliwang adalah ayam bakar dengan racikan bumbu rahasia khas Lombok Nusa Tenggara Barat. Ternyata memiliki simbol dalam diplomasi antar kerajaan.

1738
ayam taliwang

Sebagai cerminan budaya yang paling erat kaitannya dengan kehidupan masyarakat, makanan tradisional tak pernah kehabisan pesona dan daya tarik. Setiap daerah di Indonesia memiliki karakter rasa kuliner tradisional yang menarik untuk dinikmati. 

Selain itu, ciri khas yang ditawarkan pun amat beragam dan semakin memperkaya perbendaharaan rasa bagi penikmatnya. Suku Sasak adalah salah satu suku di Indonesia yang memiliki keragaman kuliner daerah, namun bercita rasa senada. 

Masakan Sasak umumnya dibuat pedas dan gurih, sekalipun kesegaran alam masih jelas terasa saat kita menikmati beberapa sajian kulinernya.

Selain berkarakter rasa kuat dan kaya rempah, masakan Sasak juga sarat makna dan sejarah. Salah satu yang akan kita selami cita rasa dan maknanya adalah Ayam Taliwang.

Siapa sih masyarakat Lombok, Nusa Tenggara Barat yang tidak mengenal Ayam Taliwang? Tidak hanya populer di tempat asalnya, Ayam Taliwang juga mulai diboyong ke daerah lain sejak belasan tahun lalu dan cita rasanya disesuaikan dengan lidah para penikmat. 

ayam bakar taliwang
Membakar ayam / Foto : Shutterstock

Saat dihidangkan, Ayam Taliwang akan didampingi plecing kangkung dan beberuk terong. Karakter sambal terasi yang kuat, beserta serat kangkung yang berbeda dengan jenis kangkung daerah lain itu memberi gambaran tentang kekayaan alam pulau Lombok.

Hal ini tidak mengherankan, sebab pulau Lombok diitari oleh perairan yang kaya hasil laut, dan menjadi lokasi bercokolnya Gunung Rinjani, salah satu gunung berapi terbesar di Indonesia.

Sejarah Ayam Taliwang

Melansir dari Sejarah dan Perkembangan Kuliner Ayam Taliwang dalam situs ‘kemdikbud.go’ (16/06/15), perkembangan tradisi kuliner Ayam Taliwang di Lombok, erat kaitannya dengan keberadaan masyarakat Karang Taliwang di Kecamatan Cakranegara, Kota Mataram, Provinsi Nusa Tenggara Barat. 

Masyarakat Karang Taliwang merupakan komunitas adat yang pertama kali memperkenalkan kuliner ini. Mereka mengolah ayam menjadi makanan khas yang kemudian dinamakan Ayam Taliwang.

Kemunculan Ayam Taliwang pertama kali di pulau ini terjadi saat meletusnya perang antara Kerajaan Selaparang dan Karangasem, Bali. 

Pada masa itu, pasukan kerajaan Taliwang didatangkan ke Lombok untuk membantu kerajaan Selaparang yang mendapat serangan dari Bali. Orang-orang Taliwang berperan sebagai pendamai dan ditempatkan di sebuah wilayah yang dinamakan Karang Taliwang.

Tugas diplomasi yang dijalankan oleh orang-orang Taliwang ini antara lain melakukan pendekatan dengan Raja Karangasem agar pertempuran yang menelan banyak kerugian, baik harta maupun nyawa tidak terus berlanjut.

Dalam misi perdamaian itu, orang-orang Taliwang tidak bekerja sendiri. Bersamanya turut serta pemuka agama Islam, juru kuda dan juru masak. 

Masing-masing melakukan tugas yang berbeda. Pemuka agama bertugas memberi tuntunan kehidupan pada masyarakat dan melakukan pendekatan dengan Raja Karangasem.

Juru kuda bertugas memelihara kuda dan juru masak mempersiapkan logistik. Mereka menjalankan tugasnya dengan baik selama upaya diplomasi berlangsung. 

bumbu ayam taliwang
Ayam sedang dibumbui / Foto : Shutterstock

Berkaitan dengan tugas juru masak, mereka yang bekerja di dapur mengolah dan memasak berbagai masakan untuk para pemimpin perang dan prajurit. Salah satu olahan yang istimewa pada saat itu adalah ayam bakar yang kaya rempah, seperti bawang merah, bawang putih, cabai, garam, dan terasi. 

Seiring berjalannya waktu, terjadi pembauran antara masyarakat Karang Taliwang dan Sasak. Pembauran ini juga berdampak pada pola makan dan jenis makanan yang diolah. Namun, masakan yang disajikan lebih didominasi oleh rasa pedas khas Sasak.

Daging ayam yang diolah oleh para juru masak itu pun disulap menjadi ayam pelalah yang pedas dan menjadi cikal bakal ayam taliwang.