Pada saat berlibur ke Jerman dan masuk ke restoran atau bar kamu akan menemukan berbagai pilihan minuman khas Jerman seperti beer, wine, minuman panas dan juga dingin. Apa yang membuat orang Jerman begitu menyukai tipe minuman yang mengandung alkohol seperti bir dan wine.
Sampai-sampai festival beer di Jerman yang dikenal sebagai Oktoberfest, menjadi festival beer tahunan yang terkenal di seluruh dunia. Festival yang diadakan di kota Munchen ini selalu dihadiri oleh ribuan wisatawan lokal dan asing. Begitu banyak jenis bir yang disajikan, baik itu beer lokal maupun internasional.
Padahal jika ditelusuri, ribuan tahun yang lalu hanya ada air yang menjadi pelepas dahaga manusia. Hingga pada akhirnya sekitar 10 ribu tahun sebelum Masehi, manusia mulai menciptakan jenis minuman pertama yaitu beer.
Sejak saat itulah minuman beralkohol rendah menjadi minuman yang disukai di seluruh dunia. Bahkan jika dilihat dari perspektif pengobatan, beer menjadi sangat penting karena isu tentang kesehatan cukup menjadi masalah.
Seorang pakar kesehatan di abad ke 11, Hildegard dari Bingen pun menyarankan pasiennya untuk minum beer untuk menjaga kesehatan mereka. Mungkin jika disamakan dengan Indonesia, minuman berkadar alkohol rendah dianggap sebagai jamu. Tapi tentu saja harus dalam kadar yang tepat, karena jika berlebihan akan menimbulkan rasa mabuk.
Adakah Minuman Khas Jerman yang Halal?

Bukan hanya bir dan wine saja yang menjadi minuman khas dari Jerman. Ada juga minuman tidak beralkohol yang sering dikonsumsi yaitu teh dan kopi. Minuman ini menjadi minuman halal bagi wisatawan muslim yang bertandang ke Jerman.
Pada tahun 1732, kopi merupakan minuman mahal yang hanya bisa dikonsumsi oleh kaum bangsawan dan kerajaan. Pada saat itu, kopi pertama kali menyebar di eropa melalui pedagang. Bahkan menjadi sebuah tradisi bahwa seorang yang kaya dan berpendidikan arus minum kopi ketika sedang mendiskusikan hal penting.
Kopi yang berkualitas baik diimpor dari Arab, sedangkan masyarakat miskin hanya bisa minum kopi palsu yang terbuat dari malt. Hal yang sama juga terjadi pada minuman teh, pada saat itu hanya bisa dikonsumsi kaum borjuis saja.
Perubahan mulai terjadi pada abad ke 19, ketika para buruh pun bisa mengkonsumsi kopi dan teh secara bebas. Harga dari teh dan kopi pun menurun drastis karena perbudakan mulai dijalankan pada koloni-koloni Eropa.
Teh dan kopi menjadi minuman khas Jerman yang halal bahkan hingga saat ini dan sangat terkenal. Minuman panas yang dihidangkan di restoran atau bar adalah teh dan kopi, sehingga menjadikannya sebagai minuman kebangsaan. Jika di Inggris teh menjadi primadona, Jerman lebih memilih kopi sebagai minuman yang diunggulkan.
Jumlah konsumsi kopi di Jerman mencapai 150 liter per tahunnya. Jumlah ini bahkan melebihi konsumsi beer, wine dan air mineral. Jadi bagi kamu traveler muslim yang berlibur ke Jerman, cobalah untuk memesan kopi Jerman dan bandingkan dengan kopi di Indonesia.
Minuman Khas Negara Jerman yang Beralkohol

Ketika teh dan kopi menjadi minuman non alkohol, sudah jelas beer dan wine menjadi pilihan lainnya. Beer dan wine pun telah menjadi minuman khas Jerman yang mudah dibuat. Banyak wisatawan yang datang ke Oktoberfest mengakui bahwa bir lokal Jerman rasanya lebih nikmat dan banyak variannya.
Mengapa bir begitu terkenal? Hingga abad 20, air di seluruh Eropa telah terkontaminasi dan tidak aman untuk diminum. Oleh karena itu beer adalah pilihan yang terbaik agar tubuh tetap sehat dan terpenuhi kebutuhan cairannya. Jadi jangan heran, ketika kamu berlibur ke Jerman, harga air mineral sangatlah mahal.
Tercemarnya air di wilayah Eropa, sampai-sampai tanaman pun disirami oleh beer. Rata-rata jumlah konsumsi beer di Jerman mencapai 100 liter yaitu sekitar 26 galon per tahunnya. Jumlah ini lebih rendah daripada Republik Ceko yang mencapai 150 liter per tahunnya.
Pepatah di Ceko mengatakan bahwa dimana orang membuat bir maka itulah tempat yang terbaik untuk hidup. Bagi orang Jerman, membuat beer adalah salah satu bagian dari kebudayaan. Tempat produksi bir di Jerman bahkan mencapai 1.300 yang mampu memproduksi lebih dari 5.000 merk. Jumlah ini adalah yang terbesar di seluruh dunia.
Selain bir, wine adalah minuman keras khas Jerman yang juga populer. Pada abad ke 16, seorang pembaru gereja Martin Luther menyatakan bahwa bir adalah buatan manusia sedangkan wine adalah buatan Tuhan.
Masih pada abad yang sama, bir dan wine diproduksi oleh biarawan-biarawan gereja. Tapi pelopor yang membawakan adalah bangsa Romawi. Kepopuleran wine sudah dimulai sejak abad pertengahan, dan masih dengan pola yang sama yaitu hanya bengsawan yang bisa mengkonsumsinya.
Mahalnya harga wine masih berlaku hingga sekarang. Biasanya wine dengan harga murah sebagian besar dicampur oleh cuka. Jadi jumlah konsumsi minuman alkohol khas Jerman ini lebih rendah daripada bir.
Beberapa penelitian pun menyatakan bahwa kandungan alkohol di dalam wine lebih berbahaya pada otak daripada bir. Tentunya tidak salah jika wine hanya perlu dikonsumsi pada acara-acara penting saja. Mengkonsumsinya tidak boleh berlebihan.