BerandaMakanan KhasKembali ke Masa Lalu, Mengenal Makanan Khas Korea Zaman Kerajaan

Kembali ke Masa Lalu, Mengenal Makanan Khas Korea Zaman Kerajaan

Makanan khas Korea bukan sekedar berasa pedas. Zaman kerajaan makanan Korea justru lebih natural. Seperti apa awal mula hidangan kerajaan Korea?

Demam korea bukan hanya kpop saja tetapi juga berbagai macam makanan Korea. Banyak sekali jajanan Korea yang bermunculan di Indonesia namun itu belum semuanya. Hidangan Korea sudah ada dan terus menerus dibudidayakan sejak zaman dinasti Joseon. Jadi jika ingin melihat seperti apakah makanan khas Korea harus mencermati hidangan di zaman kerajaan. 

Pada saat dinasti Joseon, makanan Korea mengalami masa emas dalam kebudayaan negara Korea. Perjamuan kerajaan menjadi intisari dan kebudayaan tradisional yang ada dalam bangsa Korea. Makanan disajikan untuk raja dan dipersiapkan oleh tukang masak bertaik. Semua bahan selalu menggunakan kualitas yang telah di cek dari berbagai bagian negara. 

Bahan yang digunakan juga memiliki spesialisasi yang konsisten, selalu baru apalagi untuk makanan musiman. Makanan yang khas kerajaan telah diturunkan turun temurun melalui lisan dalam dapur kerajaan. Sehingga koki terbaik selalu muncul dan kelurahan kerajaan dari generasi ke generasi dapat menikmatinya. 

Semua hidangan telah dicatat dalam buku sejarah Korea sebagai Joseon Wangjo Gungjung yori. Hidangan di zaman Joseon yang dari tahun 1392 hingga 1910 telah menjadi cikal bakal style memasak di abad ke 21. Menurut catatan tersebut, terdapat 12 hidangan bersama nasi dan sup disajikan dalam bangjja atau tempat makan dari perunggu. 

alat makan Korea
Perunggu peralatan makan Korea. / Foto : tourkorea.com

Makanan Khas Korea yang Disajikan untuk Raja

Semua hidangan yang disajikan kepada raja dapat dilihat dalam Wonhaeng Eulmyo Jeongni Uigwe yaitu buku aturan pelantikan raja baru yang ditulis tahun 1795. Dalam buku tersebut tercatat semua makanan sehari-hari yang dihidangkan khusus untuk raja dinasti Joseon. 

Semua hidangan dan aturan menyajikan ditulis dengan detail. Detail makanan yang disajikan selama delapan hari perjalanan raha dari Istana Changdeokgung ke benteng Suwon Hwaseong. Biasanya makanan akan disajikan lima kali sehari. 

Pertama adalah makanan sekaligus obat yaitu bubur di pagi hari. Kedua adalah sarapan kerajaan sekitar pukul 10 pagi. Ketiga adalah makanan ringan di sore hari, keempat makan malam sekitar pukul 5 sore. Terakhir makanan ringan di malam hari. 

Meja makan kerajaan disebut sebagai surasang yang digunakan untuk menyediakan 12 jenis makanan termasuk nasi dan sup. Hidangan lain juga disediakan seperti ste, hot pot, kimchi dan saus. Nasi putih dan ketan disediakan, jenis sup yang banyak dihidangkan adalah miyeok-guk atau sup rumput laut dan gomtang atau sup tulang sapi. 

Surasang yang lebih besar dibagi menjadi daewoo ban atau meja bundar yang besar. Gyeotban yaitu meja bundar berukuran kecil dan cahksangban atau meja persegi. Penataan dari masing-masing meja adalah sebagai berikut ini. 

  • Daewoo ban,

Nasi putih, togu, miyeok-guk, kecap asin dengan cuka, pasta cabai dengan cuka, changui, deongui, ikan segar, janggwa, saengchae, sukchae, jeonyun hwa, jeorgal, jaban (ikan asin), sosngsingi, pyeonyuk, jeotgukji, dongchimi, jjim, jeotgukjochi, jorigae

  • Sowon Ban,

Gomtang, nasi beras merah, mangkuk kosong, piring kosong, tray dan teh poci. 

  • Chaksangban,

Minyak wijen, daging, telur, sayuran dan jangguk (makanan korea berkuah bening dari kedelai)

  • Jeongol Ateul

Berisi hot pot

Makanan Perjamuan di Kerajaan Korea

Di dalam kerajaan perjamuan besar atau kecil merupakan acara sehari-hari yang digelar sepanjang tahun. Acara yang dilakukan setiap tahunnya adalah hari nasional seperti Jeongwol yaitu hari dimana bulan purnama pertama setelah tahun baru. Ada juga Dano yaitu hari kelima pada bulan kelima di tahun baru Cina. Chuseok yang merupakan hari Thanksgiving Korea. 

Perjamuan yang besar biasanya adalah acara pernikahan putra mahkota dan juga menyambut utusan dari negeri asing yaitu China. Jiyeon adalah acara perjamuan yang besar untuk menyambut hari nasiona. Jinchan adalah perayaan untuk merayakan hari besar keluarga kerajaan. 

Kedua acara perjamuan tersebut akan dipersiapkan beberapa bulan sebelumnya dan semua persiapan akan dicatat dan dibukukan. Pada saat perayaan Jiyeon dan Jinchan meja dengan kaki tinggi akan diatur. Meja bersisi tteok (rice cake) dalam berbagai macam warna dan hangwa (snack tradisional Korea) and buah yang disusun sangat tinggi.  

hidangan Chuseok
Hangwa dan tteok warna-warna. / Foto : qz.com

Susunan buah dan makanan akan setinggi 40 hingga 60 cm yang artinya adalah permohonan untuk kesejahteraan dan hidup panjang bagi raja. Makanan yang disajikan di meja hanya untuk pemanis saja dan tidak untuk dimakan. Raja hanya akan mengkonsumsi semangkuk mie sederhana dan hidangan tambahan yang disajikan pada meja lebih kecil. 

Pada saat ulang tahun keluarga kerajaan di hari libur, tamu akan diberikan Myeongsang yaitu meja berisi mie, tteokguk, mandu dan nasi. Hidangan tambahan yang disajikan adalah pyeonyuk, hoe, jeonhwa, dan sinseollo. Ketika perjamuan dirayakan bukan hanya tamu kerajaan yang diberikan makan tetapi semua pengunjung termasuk pemain musik, penari dan tentara. 

Ketika semua perayaan selesai, makanan akan dibagikan ke semua pelayan kerajaan dan kerabat. Banquet

Warisan Makanan Khas Korea 

Semua makanan khas Korea pada zaman itu dipersiapkan oleh pelayan kerajaan yang mendapatkan latihan ketat sangat disiplin. Pelayan diajarkan sejak awal dan bukan hanya pelayan wanita tetapi juga laki-laki. Berbagai macam hidangan kerajaan dibuat dengan metode berbeda-beda. 

Bahan yang digunakan selalu baru dan merupakan spesialis lokal. termasuk diantaranya aneka makanan laut, daging, sayuran dan biji-bijian. Sayuran dan ikan yang terlihat tidak bagus tidak akan digunakan. Selain itu hanya bahan yang terlihat baik dan bagian yang bagus saja digunakan. Karena akan memberikan rasa terbaik dan berharap bahwa raja akan menyukainya. 

sayuran buah
Bahan sayur dan buah yang baru. / Foto : Shutterstock

Pemberian bumbu yang sangat kuat tidak digunakan dalam persiapan makanan. Rasa yang terlalu kuat seperti makanan khas korea yang pedas atau manis justru dihindari. Sehingga makanan hanya akan memiliki rasa yang natural dari semua bahan yang digunakan. Mungkin hal ini yang terlihat sangat berbeda dengan saat ini. 

Makanan khas Korea yang dihidangkan pada saat zaman dinasti Joseon terkenal karena kebudayaan yang ketat. Bahkan telah menjadi warisan penting sebagai properti budaya bukan benda yang penting. Ada dua orang penting yang memiliki peranan besar dalam sejarah kuliner Korea. 

Pertama adalah Han Hui-sun yaitu master seni kuliner pertama di tahun 1889-1972. Ia adalah dayang istana yang bekerja mempersiapkan makanan dua raja dalam dinasti Joseon. King Gojong dan King Sunjong. Orang kedua adalah Hawang Hase-sung yang sukses mendapatkan gelar master kedua di tahun 1920 hingga 2006. Ia dipromosikan sebagai master dalam kuliner kerajaan. 

Terbaru

Artikel Terkait