Tak ada yang bisa mengalahkan makanan ketika digigit menimbulkan suara krispi. Artinya makanan tersebut sangat renyah dan juga garing. Teknik memasak deep frying adalah salah satu teknik menggoreng makanan. Tekstur makanan dengan teknik ini akan terasa crunchy di permukaannya dan warna yang sangat indah yaitu golden brown.
Ada banyak teknik memasak dengan menggoreng seperti shallow frying, pan frying serta deep frying. Ada juga teknik sauteing dan stir drying, semua teknik ini memiliki cara yang berbeda. Seperti shallow frying adalah cara memasak yang menggunakan minyak jumlah sedikit. Makanan yang digoreng dengan cara ini harus dipotong cukup kecil supaya matang merata.
Stir frying merupakan teknik memasak dari Perancis yaitu menumis makanan dengan minyak sedikit. Sedangkan stir frying sama seperti menumis namun jumlah minyak lebih banyak dan menambahkan air setelah selesai menumis.
Pan frying adalah cara memasak menggunakan wajan datar dengan sedikit minyak. Terakhir, teknik deep frying adalah metode yang digunakan untuk memasak dengan minyak sangat banyak. Bahan makanan akan direndam di dalam minyak dengan temperatur tinggi.
Kelebihan Memasak dengan Teknik Memasak Deep Frying

Ada beberapa alasan mengapa teknik menggoreng dengan minyak banyak diperlukan. Walaupun teknik memasak ini membutuhkan minyak yang cukup lama namun dengan cara yang tepat, makanan bisa memiliki tekstur krispi. Dan inilah yang paling banyak dicari yang menjadi kelebihan salah satu teknik dry heat cooking.
Melalui teknik deep frying ada beberapa kelebihan yang didapatkan. Apa saja itu?
1.Mempengaruhi Kecepatan Memasak

Menggoreng dengan minyak banyak adalah teknik memasak yang paling cepat dibandingkan cara lainnya. Aturan utamanya adalah mentransfer panas antara minyak panas dengan bahan makanan padat. Oleh karena itu akan lebih cepat dibandingkan teknik memanaskan udara untuk memasak makanan.
Kecepatannya akan sangat terasa jika semakin besar ukuran makanan yang digoreng. Perbandingannya akan sangat terlihat ketika memasak satu ekor ayam. Ketika digoreng akan lebih cepat dibandingkan mengoven ayam yang perlu waktu beberapa jam.
2. Meningkatkan Rasa Pada Makanan
Makanan yang digoreng dengan deep frying selalu memiliki rasa yang lebih lezat dibandingkan dioven atau dipanggang. Alasannya adalah minyak atau lemak yang digunakan untuk menggoreng melakukan efek lebih baik untuk mengeluarkan rasa dari makanan.
Minyak juga akan menambahkan rasa tersendiri ke dalam makanan selama proses memasak berlangsung.
3. Mendapatkan Tekstur Krispi di Luar Tapi Empuk Di Dalam
Bisa dibilang alasan ini merupakan penyebab utama mengapa banyak orang suka dengan teknik deep frying. Makanan yang dimasak dengan cara dipanggang memiliki rasa yang terlalu kering dan bisa terlalu keras. Tak banyak orang suka dengan tekstur yang keras.
Melalui deep frying, tidak ada makanan yang terlalu keras, walaupun digoreng dalam waktu yang lama kelembaban makanan tetap terjaga. Sehingga bagian dalam makanan tetap empuk tetapi renyah di dalam luarnya.
4. Ideal untuk Membuat Makanan Pembuka atau Penutup
Ada begitu banyak jenis makanan yang bisa dimasak dengan teknik ini dan sebagian besarnya sangat enak. Jika kamu pergi ke sebuah restoran, makanan pembuka selalu dinantikan. Teknik ini paling sering digunakan karena kecepatannya dan cocok untuk appetizer.
Teknik memasak deep frying cocok untuk memasak makanan seperti kentang goreng, donat, mozarella goreng, onion rings. Beberapa hidangan penutup yang manis pun bisa dibuat dengan deep frying. Seperti oreo goreng dengan es krim atau es krim goreng yang dibalut dengan roti tawar berbalut tepung panir.
Teknik Memasak Deep Frying agar Gorengan Sempurna

Cara menggoreng harus dilakukan dengan benar supaya semua kelebihan dari teknik ini bisa dirasakan. Sedikit kesalahan bisa mengakibatkan bahaya karena setetes air yang masuk ke dalam minyak banyak dan panas bisa menimbulkan kecelakaan.
Selalu ingat bahwa air dan minyak bukanlah bahan yang bisa menyatu. Ada beberapa teknik memasak deep frying yang harus diterapkan seperti berikut ini;
1. Menjaga Temperatur Minyak tetap Standar

Hal utama yang harus diperhatikan adalah temperatur pada saat menggoreng. Makanan yang digoreng harus memiliki kandungan sedikit minyak di dalamnya setelah matang. Jika menggoreng tidak dalam temperatur yang tinggi dan sesuai makanan akan berminyak.
Beberapa alat penggorengan biasanya sudah dilengkapi pengukur suhu. Namun jika menggoreng dengan wajan biasa, sebaiknya belilah alat untuk mengukur suhu minyak. Suhu standar yang harus dipertahankan adalah 162 hingga 204 derajat Celcius.
Berikut ini daftar temperatur yang perlu diperhatikan sesuai dengan jenis makanan yang digoreng.
Jenis Makanan | Temperatur Minyak | Waktu Menggoreng |
Ikan goreng tepung | 185 derajat Celcius | 3 hingga 5 menit |
Nugget ikan | 185 derajat Celcius | 3 hingga 5 menit |
Sayap ayam | 190 derajat Celcius | 8 hingga 10 menit |
Chicken Strips | 176 derajat Celcius | 3 hingga 5 menit |
Churros | 185 derajat Celcius | 2 hingga 4 menit |
Ayam goreng tepung | 185 derajat Celcius | 12 hingga 15 menit |
Donat | 185 derajat Celcius | 2 hingga 4 menit |
Kentang goreng | 162 derajat Celcius | 3 hingga e menit |
Onion rings | 190 derajat Celcius | 8 hingga 4 menit |
Udang goreng tepung | 176 derajat Celcius | 3 hingga 4 menit |
Sayuran goreng tepung | 185 derajat Celcius | 1 hingga 2 menit |
Setelah minyak dipanaskan dengan suhu tersebut, masukkan bahan utama dan ukur waktunya. Minyak yang tidak panas akan membuat masakan matang terlalu lama dan menciptakan tekstur yang alot.
2. Memilih Jenis Minyak yang Sesuai
Saat minyak panas dan terlalu panas maka akan muncul asap yang disebut dengan smoke point temperature. Masing-masing jenis minyak memiliki smoke point yang berbeda. Perlu minyak yang tepat serta temperatur yang sesuai supaya minyak dapat menggoreng dengan waktu yang lebih lama.
Pilih jenis minyak yang memiliki smoke point lebih tinggi seperti canola oil. Namun di Indonesia lebih banyak minyak kelapa sawit yang memiliki smoke point lebih rendah. Akibatnya proses memasak dengan temperatur yang tepat bisa berlangsung lebih lama.
3. Menggoreng dalam Jumlah yang Sedikit

Karena jumlah minyak yang banyak bukan berarti semua adonan harus langsung tercelup. Justru terlalu banyak bahan yang digoreng akan menurunkan temperatur minyak yang sudah dibuat. Akhirnya makanan akan berminyak dan matang lebih lama.
Oleh karena itu buatlah beberapa bagian yang harus digoreng secara bertahap. Bagilah jumlah makanan sebanyak ⅓ jumlah minyak. Setelah menggoreng setiap bagian, jangan langsung memasukan bagian selanjutnya. Tunggu supaya temperatur kembali seperti semula baru masukkan bahan makanan yang digoreng.
5. Adonan Tepung yang Sudah Dipersiapkan dengan Tepat

Makanan yang digoreng lebih sering dibalut dengan adonan tepung kental atau tepung kering seperti breadcrumb. Fungsi adonan tepung adalah membuat permukaan yang krispi dan menjaga makanan tetap empuk dan juicy. Maka penting untuk mempersiapkan adonan tepung dengan tepat.
Cara mempersiapkannya sangat mudah, jika itu adalah adonan cair maka campur dengan air dingin dan pastikan tepung tidak bergerindil. Aduklah menggunakan whisk supaya lebih merata dan jangan lupa untuk menambahkan bumbu.
Sedangkan untuk adonan tepung yang kering seperti tepung panir, pastikan tepung tidak lembab atau keluar dari lemari es. Tepung yang lembab akan membuat temperatur minyak turun dengan lebih cepat.
Menggunakan teknik memasak deep frying artinya juga harus memperhatikan cara penyimpanan minyak. Jangan gunakan kembali minyak yang sudah berubah warna seperti berbusa dan menjadi hitam. Hanya gunakan minyak untuk dua atau tiga kali menggoreng sesuai dengan jenis minyak.
Selalu biarkan minyak benar-benar dingin sebelum menggunakannya atau membuangnya. Jika ingin disimpan kembali saring minyak terlebih dahulu kemudian simpan dalam botol kaca yang tertutup.